Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hulu DAS Jeneberang Mendesak Direhabilitasi

Kondisi daerah aliran sungai Jeneberang kritis untuk segera direhabilitasi. Morfologi lahan yang ada di sana, sudah banyak yang terkikis.

Pohon yang ada di sepanjang hulu DAS Jeneberang-Saddang, sudah banyak yang hilang. Akibatnya, tanah yang ada di sana kehilangan fungsi sebagai pengendali bencana. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, sudah melihat langsung kondisi hulu DAS Jeneberang ini, Jumat, 1 Februari. Ia pun menegaskan Oktober mendatang, akan dilakukan rehabilitasi di sepanjang sungai. 

Pemerintah bahkan sudah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp200 miliar khusus di dua DAS Jeneberang-Saddang ini dan rehabilitasi di Sungai Jeneberang yakni berupa penanaman pohon sepanjang 19.000 hektare.

"Hutan di DAS Jeneberang sudah mengalami kerusakan. Hutan banyak dijadikan lahan pertanian. Ini akan kita perbaiki," ucapnya, disela meninjau Bendungan Bilibili dan DAS Jeneberang, Jumat, 1 Februari. 

Nurbaya menambahkan, rapat teknis dengan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan terkait rehabilitasi ini juga harus dilakukan dan ini penting dilakukan sebab pada dasarnya tanggungjawab wilayah adalah pemerintah daerah. 

"Sebenarnya salah satu penyebab terjadinya bencana alam yang mulai terjadi sejak 2016 hingga sekarang, karena alih fungsi lahan ini," ucapnya. 

"Kedepan seluruh pemegang izin tambang juga akan dilibatkan untuk melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai," tambahnya. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen Doni Modarno membeberkan, pengalihan fungsi lahan akan dilakukan dengan mengadopsi konsep Sungai Citarum, Jawa Barat namun tetap disesuaikan dengan kearifan lokal di wilayah Sulsel. 

"Fungsi hutan di kawasan Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang yang berlokasi di Gowa juga akan dilakukan," bebernya disela Rapat Koordinasi (Rakor) di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Provinsi Sulsel. 

Mewujudkan hal ini, kedepan akan dibentuk satuan tugas (Satgas) untuk memberikan edukasi dan persentasi bagaimana cara mereka mengembalikan ekosistemnya melalui proses pengalihan lahan. 

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku mendukungan penuh rehabilitas DAS Jeneberang-Saddang ini. Demi menjaga Gowa lebih jauh kedepannya dari bencana banjir juga longsor. "Kita akan melakukan apa yang telah menjadi komitmen bersama," kata Adnan. 

Mantan Anggota DPRD Sulsel ini, menambahkan, sebenarnya salah satu sumbangsi kerusakan hutan utamanya di Gunung Bawakaraeng itu disebabkan sebagian pendaki yang melakukan pendakian tidak mengetahui aturan-aturan mendaki. 

Misalnya, kata Adnan, mereka mencemari dengan membuang sampah disembarang tempat bahkan ada yang sampai merusak pohon.

"Saya sudah pernah meneriakkan untuk menutup Gunung Bawakaraeng agar proses pemulihan bisa dilakukan dengan baik," ungkapnya. (sua) 
addhymanyipi
addhymanyipi Suka menulis dan membaca buku

Post a Comment for "Hulu DAS Jeneberang Mendesak Direhabilitasi"